Jumat, 17 Maret 2017

Sel Punca dan Kultur Jaringan

Sel Punca dan Kultur Jaringan
Jaringan Embrionik (Meristem) Tumbuhan
Jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sel meristem mempunyai sifat sifat sebagai berikut.
  • Terdiri dan sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  • Biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
  • Sel-selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
  • Masing-masing sel mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
  • Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
Jaringan Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai  kriteria yaitu posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibedakan menjadi:
  • meristern apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar,
  • meristem interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
  • meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi:
  • Meristem primer: Apabila  sel sel nya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal),
  • meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

Jaringan Embrionik (Meristem) Tumbuhan
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah dan merupakan hasil pembelahan sel zigot. Jaringan ini akan mengalami spesialisasi, artinya akan mengalami perubahan menjadi bermacam-macam bentuk maupun fungsinya.
Perbedaan Sel Meristem pada Hewan dan Tumbuhan
Sifat Sel-Sel Meristem pada Sel Hewan
Sifat Sel-Sel Meristem pada Sel Tumbuhan
1.      Terdapat pada fase embrio.
1.      Terdiri dan sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
2.      Hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
2.      Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
3.      Ciri-ciri sel meristemnya yaitu: memiliki membran inti, memiliki vakuola kecil dan banyak memiliki lisosom, memiliki membran plasma, tidak memiliki gliokosom, memiliki sentriol, memiliki bentuk yang berubah-ubah.
3.      Ciri-ciri sel meristemnya yaitu: ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus yang relatif besar, vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau perismatis.
4.      Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui dan dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang.
4.      Sel-sel belum mengalami diferensiasi (sel meristematik), ditemukan di zona tanaman dimana pertumbuhan terjadi.
5.      Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri. Pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
5.      Pada waktu bagian meristem yang lain menambah sel-sel baru ke bagian lain tumbuhan, ada sel-sel tertentu yang membelah diri sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan pada tiap pembelahan, salah satu sel anakan (pemula) tetap berupa meristem, sedangkan sel anakan lain akan mengalami modifikasi.

Sifat – sifat Pluripotensi, Polipotensi, Totipotensi dan Unipotensi.
§  Pluripotensi : dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh namun tidak dapat membentuk menjadi suatu organisme baru
§  Polipotensi : dapat berdiferensiasi menjadi beberapa sel dewasa.
§  Totipotensi : potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, dapat bertambah menjadi organisme baru bila diberikan dukungan maternal yang memadai
hubungannya di kultur jaringan : sel dengan sifat tersebut bisa digunakan untuk menghasilkan anakan seragam dalam jumlah yang banyak dan cepat.
§  Unipotensi : dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk.
*     Sel Punca
Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.  Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hiduporganisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel ototsel darah merah atau sel otak.
Istilah sel stem cell sendiri dikenalkan oleh ahli histologi Rusia, Alexander Maskimov, pada tahun 1908. Ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti menjadi sel darah merah dan sel darah putih. Teori ini akhirnya baru terbukti 70 tahun kemudian. Sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus menerus dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan induksi yang tepat, stem cell akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel saraf, serta sel otot.
Karakteristik Sel Punca:
·         Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk  dan fungsi yang spesifik layaknya sel-sel lain yang menyusun organ tubuh.
·         Mampu memperbanyak diri, yaitu dengan cara bereplikasi untuk menghasilkan sel-sel yang berkarakteristik sama dengan sel induknya.
·         Dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. Sel punca bersifat pluripoten atau multipoten, bergantung pada jenis sel punca tersebut. Pluripoten adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embrional, sedangkan multipoten adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan.

Sel-sel induk dapat digolongkan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh sel tersebut:
-          Sel induk ber-totipotensi (toti=total) adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel seksual. Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila diberikan dukungan maternal yang memadai. Sel induk bertotipotensi diperoleh dari sel induk embrio, hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.
-          Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.
-          Sel induk ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.
-          Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk.

Contoh penerapan manfaat stem cell
-          Karena kemampuannya untuk berubah menjadi jaringan lain dan berkembang menjadi organ, maka stem cell bisa ditumbuhkan secara invitro untuk membentuk organ tertentu. Telinga manusia dari stem cell yang ditumbuhkan secara invitro pada cawan agar yang berisi nutrisi. Setelah tumbuh sempurna, daun telinga ini akan dicangkokkan kembali pada sang donor stem cell semula.
-          Stem cell juga bisa digunakan untuk menyembuhkan kebutaan karena kerusakan makular. Sel epitelial yang ditumbuhkan dari stem cell telah siap diinjeksikan untuk menyembuhkan kebutaan .
*     Kultur Jaringan
Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. 
Landasan kultur jaringan didasarkan atas tiga kemampuan dasar dari tanaman, yaitu: 
1.      Totipotensi adalah potensi atau kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman secara utuh jika distimulasi dengar benar dan sesuai. Implikasi dari totipotensi adalah bahwa semua informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme terdapat di dalam sel. Walaupun secara teoritis seluruh sel bersifat totipotensi, tetapi yang mengekspresikan keberhasilan terbaik adalah sel yang meristematik. 
Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C.
Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan
oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
2.      Rediferensiasi adalah kemampuan sel-sel masak (mature) kembali menjadi ke kondisi meristematik dan dan berkembang dari satu titik pertumbuhan baru yang diikuti oleh rediferensiasi yang mampu melakukan reorganisasi manjadi organ baru.
3.      Kompetensi menggambarkan potensi endogen dari sel atau jaringan untuk tumbuh dan berkembang dalam satu jalur tertentu. Cantohnya embrioagenikali kompeten cel adalah kemampuan untuk berkembang menjadi embrio funsional penuh. Sebaliknya adalah non-kompeten atau morfogenetikali tidak mempunyai kemampuan.
Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
-          Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
-          Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
-          Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
-          Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
-          Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.

Sumber :
Pujiyanto, Sri.2014.Menjelajah Dunia Biologi Hal 67.Solo:Platinum
Irnaningtyas.2013.Biologi untuk SMA/MA kelas XI hal 119.Jakarta:Erlangga
Brainly.co.id
Wikipedia

Blog BCM (Biologi Media Center)

Tugas Kimia SMAN 1 PASURUAN "Membuat Telur Asin Rasa-Rasa"

TelurAsin Rasa-Rasa

Telur asin merupakan makanan yang sampai saat ini masih digemari oleh masyarakat. Selain karena rasanya yang nikmat telur asin juga dapat disimpan untuk beberapa hari atau bahkan selama 1 minggu. Keunikannya ini membuat telur asin masih banyak diminati masyarakat sebagai lauk makan nasi sayur, mie, dan soto. Kini banyak inovasi baru pada telur asin antara lain telur asin bakar, telur asin aneka rasa. Pada resep ini akan menjelaskan mengenai cara membuat telur asin aneka rasa.

Bahan-bahan
-         5 butir Telur bebek
-         200 gr Garam krosak
-         1 kg abu gosok / bubuk bata.
-         Toples kedap udara
-         Air secukupnya
-         Pilih salah satu bumbu dibawah ini untuk membuat telur asin aneka rasa:
a.       Bawang putih
b.      Udang yang ditumbuk halus
c.       Sambal pedas buatan sendiri maupun instan
d.      Bubuk coklat
e.       Aneka rasa pasta cake seperti pandan, jeruk, strawberry
f.        Mentega/ margarin
Cara Membuat
1.      Telur bebek dicuci bersih sambil disikat secara perlahan. Ataupun bisa dengan menggunakan sabut kelapa. Hal ini dilakukan untuk membuka pori-pori kulit telur agar dapat menyerap air garam dan bumbu.
2.      Campur abu gosok/ bubuk bata, garam, dan bumbu atau pasta yang anda inginkan, dan, air,
3.      Masukkan campuran abu gosok ke dalam toples kemudian masukkan telur. Pastikan telur terendam abu gosok. Tutup toples rapat. Diamkan selama sekitar 3 minggu.
4.      Setelah 3 minggu telur siap dimasak. Cuci bersih telur kemudian rebus hingga matang. Telur asin aneka rasa siap dinikmati


Rancangan Biaya :
Garam              : Rp. 1.000
Telur Bebek     : Rp. 10.000
Rasa-rasa         : Rp. 4.000

Jumlah              : Rp. 15.000

Tugas Sejarah SMAN 1 PASURUAN "Meneladani Pahlawan R.A. Kartini"

Meneladani Pahlawan
R.A. KARTINI

Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. R.A Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Semangat belajar RA Kartini sangat tinggi dengan mengumpulkan buku – buku pelajaran dan ilmu pengetahuan untuk dibacanya. Tentunya bangsa Indonesia sangat butuh RA Kartini baru dimasa – masa ini. Banyak hal yang patut diteladani dari sosok RA Kartini.
RA Kartini adalah sosok yang sederhana, dengan pandangannya yang tidak memperdulikan status, RA Kartini mudah bergaul dengan siapa saja dan tetap menjalani hidup sederhana walapun merupakan anak seorang bangsawan. RA KArtini juga termasuk sosok yang rajin, walapun dia tidak bersekolah tetapi semangat belajarnya masih tinggi dengan membaca buku dan koran.
Bukan hanya ilmu pengetahuan yang penting bagi RA Kartini, namun kecerdasan berfikir dan kecerdasan budi harus sama – sama dimajukan. Bagi kartini yang juga merupakan seorang pendidik, tugas pendidik belum usai jika hanya mencerdaskan fikiran saja, ia harus mendidik budi atau akhlaq muridnya.
Walapun memiliki pemikiran sendiri, RA Kartini tetap menghormati kepustusan orangtuanya. Salah satu buktinya ia menuruti permintaan orangtuanya untuk tidak melanjutkan sekolah. Baginya bila menuruti kata hatinya, itu berarti merusakkan hati orangtuanya. Begitu mulia niat RA Kartini untuk membahagiakan orang tuanya.
Sifat – sifat teladan RA Kartini sekarang ini memang sudah terkikis oleh zaman. Mungkin hanya segelintir orang khususnya wanita yang masih memiliki sifat- sifat positif seperti RA Kartini pada zaman dulu. Namun, semuanya belum terlambat jika ingin memperbaiki. Jika ingin semua orang meneladani RA Kartini maka bisa dimulai dari diri kita sendiri.

PAGELARAN MALAM BULAN PURNAMA DAN PENGENALAN LEGENDA PUTRI JAWI (Tugas Sejarah SMAN 1 PASURUAN)

PAGELARAN MALAM BULAN PURNAMA DAN PENGENALAN LEGENDA PUTRI JAWI
Enynditya Eka Tsamar
Ismi Roichatul Jannah
Abstrak : Candi Jawi adalah sebuah andi peninggalan Kerajaan Singasari yang terletak di Kabupaten Pasuruan.  Sejarah berdirinya Candi Jawi tentu sudah banyak yang mengetahuinya. Beberapa tahun terakhir, setiap bulan purnama diadakan pagelaran dengan latar belakang Candi Jawi dan bulan purnama. Dalam pagelaran ini, berbagai kesenian dari berbagai daerah, terutama kesenian asal Pasuruan, ditampilkan dalam pagelaran.
A.    Sekilas tentang Candi Jawi
Candi Jawi (nama asli: Jajawa) adalah candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha. Kerajaan Singhasari yang terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa TimurIndonesia, sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan – Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir SinghasariKertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
B.     Pagelaran Malam Bulan Purnama
Perintisan Pagelaran Malam Bulan Purnama ini tidak ada hubungannya dengan asal mula sejarah Candi Jawi.
Perintisan Pagelaran Malam Bulan Punama didasari oleh kegiatan anak-anak kecil pada zama dahulu. Pada zaman dahulu, setiap malam bulan purnama banyak anak kecil yang  bermain dolanan tradisional seperti, gasing, jaranan, congklak, petak umpet, dan lain-lain. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, dolanan-dolanan tersebut sudah tidak banyak lagi yang memainkannya.
Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan merintis Pagelaran Malam Bulan Purnama di Candi Jawi untuk melestarikan budaya dan kesenian dari daerah-daerah terutama kesenian asal Pasuruan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang semakin maju.
Perintis Pagelaran Malam Bulan Purnama
1.      Kepala Bidang Seni dan Kebudayaan, Thruno Aritona
2.      Kasi Pelestarian Budaya dan Kesenian, Lilik Susilowati
3.      Staf Seni Budaya, Hari Untung P.S
Pagelaran Malam Bulan Purnama pertama kali digelar pada tahun 2010 dan di resmikan oleh Bupati Pasuruan pada masa itu, yaitu Bapak Dade Angga. Sejak saat itu, Pagelaran Malam Bulan Purnama ini rutin dilaksanakan setiap bulannya pada tanggal 15 kalender jawa, tepat saat terjadinya bulan purnama.
Untuk mengenalkan acara pagelaran ini pada dunia, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan travel dan agen. Dinas Pariwisata akan memberikan jadwal pagelaran kepada travel dan agen agar banyak turis asing yang menyaksikan pagelaran.
Dalam pagelaran, ditampilkan berbagai kesenian dan kebudayaan asli Pasuruan untuk memfasilitasi seniman-seniman yang ada di Pasuruan. Kesenian yang ditampilkan antara lain, macam-macam tari, drama tari campur sari putri jawi, musik, ludruk, pencak silat, dan lain-lain. Beberapa kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan bukan hanya dari daerah Pasuruan saja, namun juga ada kesenian yang berasal dari daerah lain. Seperti Tari Kecak dari Bali dan Tari Reog dari Ponorogo.
Kesenian yang ditampilkan disesuaikan dengan tema pagelaran. Setiap bulannya akan ada tema yang berbeda. Seperti saat bulan Ramadhan, pagelaran mengambil tema kasidah.
C.     Legenda Putri Jawi
Perluasan Majapahit berhasil menaklukkan pulau Bali atau Brang Wetan sehingga mau tidak mau kerajaan – kerajaan Bali atau Brang Wetan harus labuh ke Majapahit, dikirimlah Putri yang cantik jelita bernama Putri Jawi sebagai tanda asok abon putri penungkul untuk dijadikan garwa selir oleh raja Majapahit agar terjalin hubungan baik antara kedua Negara.
Dalam perjalanan dari Bali ke Majapahit Putri Jawi dikawal oleh seorang Patih yang sakti mandraguna bernama Patih Kebo Suwayuwo.
Witing tresna jalaran saka kulina, karena sering bercengkrama dengan sang Putri Jawi akhirnya Kebo Suwayuwo jatuh cinta kepada sang Putri Jawi. Ia lupa akan tugasnya untuk mengawal sang Putri sebagai calon garwa selir sang Raja Majapahit. Terjadilah perang batin antara tugas kerajaan dan rasa cinta yang menghujam.
Perjalanan mereka sudah mendekati kota Raja Majapahit. Akhirnya Kebo Suwayuwo mencoba untuk mengatakan isi hatinya kepada Putri Jawi. Alangkah kagetnya Kebo Suwayuwo mendengar bahwa cintanya ditolak oleh Putri Jawi, seperti mendengar petir disiang bolong. Sang Putri lari karena takut Kebo Suwayuwo marah dan mengejar dirinya, agar tidak ketahuan oleh Putri Jawi maka Kebo Suwayuwo menggali tanah untuk jalannya mengejar Putri Jawi, dan desa itu sekarang bernama desa Ngerong. Karena tergopoh – tergopoh sang Putri sampai kehilangan gelang tangannya dan desa itu sekarang bernama desa Nggelang.Tibalah sang Putri disuatu tempat yang masyarakatnya merasa iba dan akhirnya menolong sang Putri dengan cara memberi pagar perlindung, kemudian desa itu sekarang bernama Rajek (pagar).
Kejadian larinya Putri Jawi terdengar juga oleh sang Raja Majapahit, akhirnya diutuslah beberapa prajurit pilihan untuk menolong sang Putri Jawi. Perang tanding antara Kebo Suwayuwo dan Prajurit Majapahit tak terhindarkan, banjir darah tidak terhindarkan sampai – sampai terlihat seperti kali getih (sungai darah) yang sekarang menjadi nama sebuah sungai didaerah Tretes – Pandaan. Banyak tetesan darah dimana – mana, yang sekarang bernama Tretes.
Kedigdayan Kebo Suwayuwo tidak terbendung oleh siapapun, akhirnya datanglah seorang yang sakti bernama Ki Ageng Pandak yang mencoba menghentikan kemurkaan Kebo Suwayuwo. Namun walau sama – sama kuat dan berimbang tapi Ki Ageng Pandak tetap tewas juga oleh Kebo Suwayuwo dengan cara ketika tertidur dibunuh oleh sang Suwayuwo.
Sebelum meninggal, Ki Ageng Pandak berpesan kepada Putri Jawi agar sang Putri berpura – pura mau diperistri oleh Kebo Suwayuwo asalkan dengan syarat harus dibuatkan sumur yang bersumber jernih. Syarat tersebut disanggupi oleh Kebo Suwayuwo. Karena tanahnya tandus, maka sumur itu tidak juga mengeluarkan air. Setelah dirasa cukup dalam dan tidak terdengar suaranya, oleh sang Putri Jawi dibantu Prajurit Majapahit sumur tersebut  ditimbuni dengan  bebatuan. Sekarang desa itu bernama desa Suwayuwo dan tempat meninggalnya Ki Ageng Pandak bernama Pandaan, yang sekarang menjadi Kecamatan Pandaan di Kabupaten Pasuruan.. Sang Putri Jawi memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan bermukim di suatu desa, yang sekarang bernama desa Jawi.
D.    Pengenalan Legenda Putri Jawi dalam Pagelaran
Putri Jawi ini hanyalah sebuah legenda yang belum terbukti secara otentik tentang keberadaannya, namun legenda Putri Jawi ini telah menambah khasanah budaya nusantara yang terkenal Adi Luhung dan beraneka ragam jenisnya. Semoga Drama Tari Campursari dengan judul Putri Jawi bisa menambah wawasan kita semua, bahwa betapa kayanya bangsa kita, betapa beragamnya budaya kita.
Untuk mengenalkan legenda Putri Jawi, setiap pembukaan Pagelaran Malam Bulan Purnama dibacakan kisah Putri Jawi. Jika tema yang digunakan memungkinkan, legenda Putri Jawi akan ditampilkan dalam bentuk drama tari campursari.




LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara;
1.      Bagaimana asal mula tradisi Pagelaran Malam Bulan Purnama?
2.      Apakah asal mula Pagelaran Malam Bulan Purnama berhubungan dengan sejarah Candi Jawi?
3.      Sejak kapan Pagelaran Malam Bulam Purnama digelar?
4.      Apakah acara Pagelaran Malam Bulan Purnama sudah dikenal sampai mancanegara?
5.      Siapa saja perintis acara Pagelaran Malam Bulan Purnama?
6.      Kesenian apa saja yang ditampilkan?
7.      Bagaimana cerita legenda Puti Jawi?
8.      Bagaimana usaha untuk mengenalkan legenda Putri Jawi ke dunia luar?

BIODATA INFORMAN
Informan I
Nama                    : Hari Untung P.S.
Umur                    : 40 tahun
Alamat                 : Jalan Raya Pleret Selatan No.1
Posisi Informan    : Staf Seni Budaya
Informan II
Nama                    : Refli
Umur                    : 36 tahun
Alamat                 : Perum Kebon Candi

SUMBER :
Wawancara dengan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan
Artikel Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan

https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Jawi