Senin, 19 Desember 2016

Drama Sejarah SMAN 1 PASURUAN "Awal Kedudukan Jepang"

AWAL KEDUDUKAN JEPANG

Jepang : Suwanto
Istri : Winda Ariani
Belanda : Andreas Anthoni Wiyanto
Penyiar : Eva Zerlina Widyawati
Rakyat 1 : Ronaa Roosyidah Nabiilah
Rakyat 2 : Ismi Roichatul Jannah
Rakyat 3 : Nur Hidayatul Maulidya
Rakyat 4 : Rizqita Niswatul Mulia
Rakyat 5 : Fatimatuz Zahro
Tentara 1 : Zul Hilmi Hadyan Putra
Tentara 2 : Ali Husin

Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Pada tahun 1941, Akmiral Isoroku Yamamoto mengembangkan strategi perang untuk memerangi Amerika, Inggris, dan Belanda. Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang meneyerang Armada Pasifik Amerika di Pearl Harbour.
SCENE 1
Jepang             : Okaa-san… Lihat ini! (Sambil memperlihatkan sebuah surat kabar)
Istri                  : Memangnya itu apa?
Jepang             : Surat pelarangan ekspor dari pihak Amerika, rupanya mereka belum tau siapa kita.
Istri                  : Lalu apa yang akan otou-san lakukan?
Jepang             : Tentu saja kita tunjukan kepada mereka siapa kita.
Istri                  : Sudahlah. Tidak perlu otou-san melakukan itu.
Jepang             : Diamlah! Kamu itu tidak tau apa-apa.
(Video Perang Pasifik)
Sebelum kedatangan Jepang ke Indonesia, radio-radio Jepang sering menyiarkan radio dalam Bahasa Indonesia. Setiap malam, Jepang akan menyiarkan berita dalam Bahasa Indonesia dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
SCENE 2
Penyiar            : Selamat malam untuk seluruh orang Indonesia yang sedang mendengarkan siaran kali ini. Jepang berjanji akan membantu semua rakyat Indonesia. Alangkah baiknya jika rakyat Indonesia berontak melawan Belanda, sebelum Jepang mendarat agar semakin mempermudah Jepang dalam mengusir Belanda nanti. Ingat, Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia. Sekarang langsung kita dengarkan lagu Indonesia Raya agar semangat pendengar semua semakin berkobar. Selamat mendengarkan.
Rakyat 1          : Semoga saja semua itu bukan hanya janji-janji belaka.
Pada tanggal 1 Maret 1942 sebelum matahari terbit, Jepang mendarat di 3 tempat di pulau Jawa, yaitu Banten, Indramayu, dan Rembang. Tujuan Jepang datang ke Indonesia adalah untuk mencari bahan Industri perang dan minyak bumi karena Jepang sedang melakukan Perang Pasifik melawan Amerika dan mereka kehabisan bahan industri perang. Selain sumber daya alam, sumber daya manusia di Indonesia juga dimanfaatkan oleh Jepang untuk keperluan Perang Pasifik.
SCENE 3
Jepang             : Selamat malam rakyat Nusantara, kami dari Jepang sangat membutuhkan beberapa bahan perang yang ada di sini. Kami berjanji akan membebaskan kalian dari Belanda dan membuat hidup kalian semakin sejahtera.
Rakyat 2          : Apakah yang kau bicarakan itu bukan hanya janji semata? Kau akan menepatinya?
Jepang             : Kami di sini tidak untuk menjajah kalian. Kami hanya membutuhkan beberapa bahan perang.
Rakyat 2          : Baiklah. Kami izinkan kalian untuk menginjak tanah Nusantara kami. Tapi awas saja jika sampai kalian membohongi kami seperti orang-orang dari negeri barat.
Sementara rakyat yang sudah mendengar kedatangan Jepang terus membicarakan orang dari Asia Timur itu. Rakyat ada yang pasrah dan mananti janji yang diberikan oleh Jepang. Namun, rakyat juga takut jika mereka dibohongi lagi oleh negara-negara yang sebelumnya pernah singgah ke Indonesia
SCENE 4
Rakyat 4          : Sudah tahu belum tentang kedatangan Jepang?
Rakyat 5          : iya saya juga sudah tahu.
Rakyat 1          : Kak, denger deh!
Siaran              : Hai orang-orang Indonesia. Jepang sudah sampai di Indonesia. Tidak lama lagi mereka akan membantu kalian semua agar terbebas dari penjajahan Belanda.
Rakyat 2          : Semoga Jepang memang memiliki niat baik bagi negeri ini.
Rakyat 3          : Halah… lupa apa kalian? Belanda juga datang baik-baik.  Tetapi nyatanya.
Rakyat 4          : Kita mah sebagai rakyat biasa tidak tahu apa-apa.
Rakyat 5          : Semua apa kata orang putih itu.
Rakyat 1          : Lalu kapan kita bisa berdiri sendiri?
Rakyat 2          : Suatu saat nanti.
Rakyat 3          : Jangan mimpi! Itu mah gak masuk akal.
Rakyat 5          : Hushh!
Untuk membuat rakyat Indonesia semakin percaya pada Jepang, Jepang menyerang Belanda dan merebut pangkalan udara Kalijati. Sehingga pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang atas Indonesia ditandai oleh perundingan di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Pihak Pemerintah Belanda diwakili oleh panglima tentara Belanda Letjen. Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer,  sedangkan pihak pemerintah Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura.
SCENE 5
Belanda           : Kemana Jepang ini? Sampai jam segini belum datang-datang juga.
(Jepang datang)
Jepang             : Mari segera kita mulai!
Belanda           : Saya menyerah kalah.
Jepang             : Belanda harus menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dan semua daerah jajahan Belanda diserahkan kepada Jepang. Sekarang cepat tandatangani surat perjanjian ini!
(Belanda dan Jepang menandatangani surat Perjanjian Kalijati)
Jepang             : Bagus. Tentara tangkap dia dan kembalikan ke negaranya
Belanda           : Apa yang kamu inginkan?
Jepang             : Tentu saja Indonesia.
Belanda           : Dasar manusia serakah!
(Belanda dibawa oleh tentara Jepang)
Esok harinya Senin tgl 9 Maret 1942, jam 6.00 pagi NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij) ternyata masih membuka siarannya dengan lagu kebangsaan “Wilhelmus”. Masih dikumandangkannya lagu Wilhelmus sampai tanggal 18 Maret 1942 ternyata berbuntut panjang. Pihak penguasa Jepang menganggapnya sebagai pembangkangan. Sejumlah petugas radio ditangkap dan sebagian dari mereka atas perintah Imamura.
SCENE 6
Penyiar Belanda: Oke hanya sekedar untuk mengingat, mari kita dengarkan bersama lagu kebangsaan Belanda.
(Diputar lagu kebangsaan Belanda)
Tentara 1         : Hei! Apa yang kamu lakukan? (Tentara Jepang tiba-tiba masuk ke ruangan radio)
Penyiar Belanda: Hah??
Tentara 2         :  Kamu tahu barusan itu adalah suatu kesalahan yang fatal.
Penyiar Belanda: Tapi saya tidak berniat untuk memberontak!
Tentara 1         : Tetap saja. Kamu harus menerima konsekuensinya.
Penyiar Radio : Lepaskan aku!
Tentara 2         : Kejar! Jangan biarkan dia lolos.
(Penyiar Radio yang dikejar Tentara Jepang itu tanpa sengaja menabrak salah satu rakyat)
Rakyat 4          : Hei! Kenapa kamu?
Tentara 1         : Tembak saja dia!
Tentara 2         : (Menembak Penyiar Radio Belanda)
(Rakyat tersebut berlari meninggalkan tempat tkp)
Tentara 2         : Dia mati!
Tentara 1         : Ya uda biasa aja.
Tentara 2         : Lalu kita apakan mayat ini?
Tentara 1         : Buang sajalah dia.
SCENE 7
Kemenangan Jepang atas Belanda terus digembor-gemborkan di radio agar seluruh rakyat Indonesia bisa mendengarnya. Untuk semakin mendapat simpati dari rakyat, propaganda demi propaganda terus dilakukan. Mulai dari memperbolehkan pengibaran bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan melarang penggunaan Bahasa Belanda.
Siaran              : Selamat siang untuk seluruh orang Indonesia yang sedang mendengarkan siaran kali ini. Sekarang Jepang telah berhasil mengusir Belanda dari negeri kita tercinta. Masih ingat janji jepang bagi negeri ini? Yapp benar, Jepang berjanji akan membantu semua rakyat Indonesia kepada suatu kemerdekaan yang kita semua impikan. Tentu saja sebelum kemerdekaan itu terjadi, biasakan bagi kita untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu kalian juga dibebaskan untuk mengibarkan bendera merah putih.
Rakyat 2          : Tuh denger! Tanda-tanda kemerdekaan negeri ini.
Rakyat 1          : hmmm… Maksudnya?
Rakyat 3          : Kamu itu masih terlalu polos, ga tau apa-apa!
(Rakyat 4 berlari dengan wajah yang ketakutan)
Rakyat 5          : Kamu kenapa?
Rakyat 4          : Tentara Jepang membunuh seseorang.
Rakyat 2          : Apa sebabnya?
Rakyat 4          : Aku tidak tahu pasti.
Rakyat 3          : Tuh kan. Bukankah aku sudah pernah bilang. Jangan terlalu percaya dengan mereka
Rakyat 5          : Sudah sudah. Sekarang diminum dulu teh nya.
Rakyat 1          : Tentara Jepang ternyata kejam ya?
Rakyat 3          : Iya anak manis. Mangkannya dengerin omongan kakak.
(Datanglah kedua tentara Jepang)
Tentara 1 2      : Ayo semuanya kumpul!
Rakyat 3          : Apalagi rencana mereka kali ini? Ah sudahlah ini membuang waktuku saja! Dik mau ikut. Kakak pengen pergi ke sana.
Rakyat 1          : Boleh. Adik beli in kerupuk ya kak.
Rakyat 2          : Kenapa dengan dia?
Rakyat 5          : Sudahlah jangan hiraukan dia. Biarkan saja.
(Jepang dan Istrinya datang)
Istri                  : Hai Indonesia. Apa kabar kalian semuanya?
Jepang             : Kita datang di Indonesia untuk membawa indonesia menjadi negeri yang merdeka. Kalian percaya?
Rakyat             : Percaya. (Ucap rakyat serempak dan dilanjutkan tepuk tangan riuh).
Jepang             : Ingat bahwa kita adalah saudara tua kalian. Kita akan membawa kalian kepada kemerdekaan yang sudah kalian impi-impikan.
(Semua yang ada bertepuk tangan)
Rakyat 1          : Hallo. Hoe gaat het?
Jepang             : Siapa itu?
Rakyat 5          : Apa yang kamu katakan? Jaga perkataanmu.
Tentara 1         : Suaranya gadis itu, Han.
Jepang             : Tangkap dia. Beraninya kamu menggunakan Bahasa Belanda.
Istri                  : Ottou-san apa yang kau lakukan?
Jepang             : Diam!
Tentara 2         : Dasar penghianat!
Rakyat 2          : Lepaskan dia saya mohon.
Rakyat 4          : Lihatlah dia masih kecil. Dia belum tau apa-apa.
Rakyat 3          : Dasar pecundang! Lepaskan dia!
Rakyat 5          : Saya mohonn…

Untuk mengambil simpatik dari rakyat Indonesia,  pemerintah Jepang mula-mula bersikap lunak dan memberi hati kepada rakyat Indonesia, tepi akhirnya berlawanan dengan apa yang dijanjikan oleh pemerintah meliter Jepang. Memang awal mulannya Jepang melakukan kerjasama dengan Indonesia demi kepentingan Asia Timur Raya, dan  untuk merealisasikan kerjasama tersebut, Jepang memdirikan organisasi yang bernama Gerakan Tiga A dengan semboyan “ Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon  Cahaya Asia”. Organisasi ini dibentuk April 1942 dengan maksud mengkonsilidasi rakyat guna melawan perperangan dengan kolonial secara bersama-sama dengan Jepang. 

5 komentar:

  1. Sangat menarik untuk dilihat, satu yang terbaik Aplikasi film drama korea tinggal Download aplikasi drama korea secara gratis dilayar smartphone kamu hanya dengan Download MYDRAKOR di Googleplay, gratis bisa nonton dimana dan kapan saja.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus