Rabu, 19 Februari 2014

Naskah Drama



PERSELISIHAN YANG BERAKHIR BAHAGIA
April adalah anak yang selalu merasa dirinya paling cantik di sekolah. Tapi sayangnya dia sombong, dan karna kesombongannya itu ia tidak mempunyai teman. Berbeda sekali dengan Agustin. Agustin adalah anak yang baik dan juga cantik. Dan Agustin juga mempunyai banyak teman. Karena hal itu, April sangat benci kepada Agustin.
April    : “Aku adalah anak paling cantik di sekolah ini.”
Tiba – tiba Mei, Okta, Agustin dan Geny datang
       Mei      : “Dasar sok cantik, padahal Agustin lebih cantik daripada kamu.”
       Geny   : “Iya benar.”
       Okta    : “Agustin sudah cantik, baik lagi.”
       Mei      : “Iya, gak kayak kamu sombong.”
            April    : “Eh, kalau bicara jangan sembarangan ya! Emang kamu siapa berani bicara gitu ke aku?”
            Agustin: “Sudah jangan bertengkar. Maafkan teman – temanku ya April?”
April langsung pergi dan tidak menghiraukan perkataan Agustin. Saat April berjalan ke kantin, ia bertemu dengan Vebry.
            Vebry  : “Kenapa kamu benci sama mereka?”
            April    : “Aku tak suka dengan Agustin yang sok baik.”
            Vebry  : “Memang dari dulu dia begitu.”
            April    : “Kamu juga benci sama dia?”
            Vebry  : “Menurutmu?”
            April    : “Kelihatannya sih gitu. Ya sudahlah ayo kita ke kantin.”
Saat tiba di kantin Vebry & April bertemu dengan Agustin & teman-temannya.
            Geny   : “Kenapa Vebry si anak baru itu bisa sama April?”
            Okta    : “Mungkin sekarang mereka berteman.”
            Mei      : “Sepertinya begitu.”
            Agustin: “Sudah dong, jangan suka ngomongin orang. Gak baik.”
Mendengar  percakapan mereka, April dan Vebry langsung menghampiri Agustin dan teman – teman.
            Vebry  : “Hey, ngomongin apa kalian?”
            April    : “Berani banget kalian ngomongin kita berdua?”
            Mei      : “Memangnya kenapa? Kita gak takut sama kalian.”
            Vebry  : “Jangan pernah bentak-bentak kita ya!”
            Okta    : “Diam saja kamu. Baru sekolah di sini udah ikutan sombong.”
Agustin: “Sudah – sudah. Kalian itu setiap ketemu bertengkar terus. Sekarang kalian baikan.”
            April    : “Enak saja, gak mau!”
            Geny   : “Kita juga gak mau baikan sama kalian.”
            Vebry  : “Udah ayo kita pergi saja April. Bosen liat mereka.”
Keesokan harinya April & Vebry bertemu dengan Agustin dan teman-temannya, mereka  berniat memecah persahabatan Agustin & temen – temannya.
       April    : “Hai Vebry kamu tau ga sih Okta itu bilang kalau Agustin itu sok baik.”
       Vebry  : “Oh ya?”
Agustin dan teman-temannya mendengar percakapan April dan Vebry
       Agustin: “Apa benar kamu bilang begitu Okta??”
       Okta    : “Nggak aku ga bilang gitu.”
       April    : “Iya emang , aku loh denger sendiri kok.”
       Okta    : “Kamu jangan fitnah dong.”
       Vebry  : “Ngaku aja deh.”
Okta    : “Jangan ngada-ngada deh kamu, kamu pasti ingin memecah belah persahabatan kita.”
       Mei      : “Iya, pasti itu cuma akal-akalan kalian saja.”
       Agustin: “Udah jangan bertengkar itu cuma kesalah pahaman aja.”
Tanpa menghiraukan perkataan Agustin, April & Vebry langsung pergi meninggalkan mereka.Keesokan harinya Agustin, Mei, Okta dan Geny bertemu dengan Vebry. Tapi mereka tidak melihat April.
            Geny   : “Kemana si April?”
            Vebry  : “Emang kenapa kalian nanyain April? Penting buat kalian?”
            Mei      : “Nanya baik – baik jawabnya malah gitu.”
            Agustin: “Memangnya April kemana kok belum datang?”
            Vebry  : “Dia sakit. Kenapa?”
            Okta    : “Mana mungkin orang sombong kayak dia bisa sakit.”
            Geny   : “Iya, bener.”
            Agustin: “Sudah, bagaimana kalau kita nanti menjenguk April.”
            Okta    : “Ngapain kita jenguk dia! Dia kan sombong, sering jahatin kamu lagi Agustin.”
            Agustin: “Tapi bagaimanapun April tetap teman kita.”
            Mei      : “Ya udah dech. Kita ikut saja.”
Sepulang sekolah Agustin, Mei, Vebry, Okta dan Geny pergi ke rumah April untuk menjenguknya.
            Agustin: “Assalamualaikum.”
            April    : “Waalaikumsalam.” (Sambil menghampiri Agustin & teman – teman)
            Agustin: “Bagaimana keadaanmu April?”
            April    : “Aku sudah agak baikan. Kalian menjengukku?”
            Mei      : “Kamu pikir kita ngapain ke sini kalau bukan ngejenguk kamu?”
            April    : “Kalian tidak marah dengan ku dan Vebry?”
            Agustin: “Kenapa kita harus marah sama kamu?”
            Vebry  : ”Aku dan April kan sudah jahat sama kalian?”
            Agustin: “Kita semua udah maafin kalian berdua kok. Iya kan teman-teman.”
            Mei      : “Iya aku sudah  maafin kalian.”
            Okta    : “Iya, aku juga.”
            Geny   : “Aku juga udah maafin kalian.”
            Vebry  : “Terimakasih ya kalian semua udah mau maafin kita.”
            Agustin: “Itulah gunanya teman.”
April    : “Iya terimakasih ya, kalian memang teman – teman terbaikku.”
Vebry  : “Temen aku juga dong.”
Akhirnya setelah mereka berselisih cukup lama, sekarang mereka semua bersahabat untuk selamanya.

0 komentar:

Posting Komentar