Pantai Sendiki, Pergi ke Sawah
atau ke Pantai?
Video by @grimoneae
Halo.. halo.. kembali lagi bersama akuuuuuu
eheheh. Jadi seperti biasa aku ingin berbagi cerita jalan-jalanku kali ini,
siapa tahu kalian juga mau jalan-jalan ke tempat yang sama kan.. kan.. kan..
Jadi
jalan-jalan kali ini aku sama temen-temen milih buat ke Pantai Sendiki. Pantai
Sendiki adalah salah satu pantai yang terletak di Malang Selatan. Tepatnya di Area
Sawah/Kebun, Tambakrejo, Sumbermanjing, Malang, Jawa Timur
Awalnya tuh kita udah pada hopeless karena
rencana liburan kali ini harus fullteam bersembilan, tapi ternyata ada satu
temanku yang gak boleh ikut dan satu lagi gak boleh motoran. Jadi malemnya kita
udah berniat nonton aja bareng-bareng dan kita udah beli camilan seplastik
besar hasil voucher gratisan ehehe. Eh waktu kita lagi nonton dateng tuh 2
orang lagi yang udah bawa tas dan siap buat berangkat padahal kita udah
hopeless gak jadi. Karena dua orang itulah akhirnya kita semua pada siap-siap
berangkat. Jam 1 dini hari kita berangkat berdelapan dan masih belum punya
tujuan.
Salah satu dari kami mengusulkan ke Pantai
Sendiki jadi ya gas lah ke Pantai Sendiki. Subuh, jam 4 pagi kita berhenti dulu
di alun-alun Kota Malang untuk sholat lebih dulu. Setelahnya kita jam setengah
6 berangkat menuju Pantai Sendiki dengan bantuan google maps. Pastikan
kendaraan kalian dalam kondisi baik ya kalau mau ke Pantai Sendiki karena jalan
ke Pantai Sendiki mirip-mirip jalan mau ke gunung, bukan ke pantai. Naik turun
dan berkelok-kelok.
Alun-Alun Kota Malang |
Hanya bermodalkan google maps, kita hampir sampai
di Pantai Sendiki. Tapi beberapa petunjuk arah membuat kami bingung karena
tidak sama dengan jalur di google maps hahaha. Akhirnya kami tanya warga
setempat dan melanjutkan perjalanan. Belum sampai tujuan, kami dibuat bingung
karena melewati sawah-sawah dan sama sekali tidak terlihat tanda-tanda keberadaan
pantai. Untung saja ada petugas yang lewat dan memberitahu lokasi parkir mobil
Pantai Sendiki yang ternyata beberapa meter lagi di depan kami. Jadi gak usah
bingung kalau mau ke Pantai Sendiki lewat sawah-sawah dulu.
Aku lupa berapa harga tiket masuk Pantai Sendiki,
sepertinya Rp. 10.000,-/orang dan parkir mobilnya Rp. 15.000,- Kami sampai di
sana sekitar jam setengah 8. Rencananya kami ingin sarapan dulu sebelum main
air. Untuk mencapai pantainya, kita harus berjalan kaki dari parkiran. Jalannya
naik sekitar 50 m lalu melewati tangga turun sekitar 50 m. Iya capek banget
tracking nya hehehe. Sepanjang jalan naik itu banyak orang berjualan di kanan
dan kirinya. Seperti biasa mie instan adalah makanan yang tidak pernah absen di
destinasi wisata seperti ini.
Kami tidak jadi makan dulu dan langsung turun ke
pantai. Pasir putih Pantai Sendiki menyambut kami begitu selesai menuruni anak
tangga terakhir. Banyak tenda-tenda berdiri di sana, sepertinya banyak yang
berkemah malam sebelumnya karena pantai di jam segini sudah banyak orang.
Fasilitas pantai sendiki sudah lumayan lengkap,
ada toilet di dekat pantai dan di dekat parkir pintu masuk, ada musholla,
banyak penjual, kadang ada penjual yang berkeliling juga di daerah pantai. Jadi
tidak perlu naik ke atas dulu untuk makan. Banyak ayunan-ayunan yang bisa
digunakan untuk bermain atau pun foto-foto. Banyak juga kayu-kayu besar untuk
tempat foto instagramable. Ada rumah pohon yang bisa disewa juga.
Pasir putih Pantai Sendiki memang tidak
sepenuhnya bersih karena ada sampah ranting-ranting yang terbawa ombak dan
terbawa ke Pantai Sendiki. Tapi sayangnya saya dan teman-teman juga menemukan
sampah pembalut di antara pasir putih itu. Ingat ya teman-teman semua, selalu
jaga kebersihan dimanapun agar orang lain juga bisa menikmatinya.
Pertama kali yang dilakukan sebelum main air
adalah mengubur salah satu teman kami dengan pasir. Dia sendiri yang minta
sebelum sampai di pantai ini hehehe. Baru setelahnya kami main air dan
foto-foto.
Setelah lelah main air dan foto-foto, kami memutuskan
untuk main UNO di atas pasir. Dengan hukuman truth or truth untuk yang kalah. Dari
dulu kalau truth or truth hukumannya aku yakin aku gak akan kalah wahahaha. Dan
beruntungnya aku gak kena sampai permainan berakhir. Kami bermain 3 kali, dan
otomatis ada 3 orang yang terkena truth or truth, dia harus menjawab jujur
semua pertanyaan dari setiap pemain yang tidak kalah.
Karena matahari mulai terik, kami memutuskan
untuk mandi. Kamar mandi di sini bayar Rp. 2000,- yaaa. Setelah semua selesai
ganti, kami kembali menaiki anak tangga satu persatu yang membuat lelah. Tiba
di jalan setapak, kami berjalan turun sambil memilih warung mana yang akan kita
pilih untuk makan karena kami belum sarapan dan ini sudah tengah hari. Kami
memutuskan untuk memilih warung yang ada tempat lesehan karena kami juga butuh
istirahat wkwk.
Sambil menunggu pesanan pecel datang, beberapa
dari kami ada yang bertanya-tanya terkait panel surya yang ada di atap warung.
Tapi bukan aku salah satunya, aku memilih untuk istirahat hehehe. Ternyata
pernah ada pengabdian dari universitas di daerah malang ke Pantai Sendiki ini
dengan pemasangan photovoltaic untuk
tiap warung, kalau menurut informasi penjual.
Selesai makan kami kembali ke tempat parkir dan
bersiap untuk pulang. Jam 2, kami berhenti di sebuah masjid untuk sholat dan
mengisi daya ponsel kami. Karena kami mendapat mobil sewa yang radio dan tempat
chargernya tidak berfungsi. Jam 3 kami melanjutkan perjalanan, lalu jam 4 kami
berhenti lagi di alun-alun Kota Malang. Sambil menunggu 4 orang lain sholat,
aku dan 3 orang lain menikmati alun-alun kota di sore hari dengan segelas es
puter :)
Saran aja buat yang mau liburan ke Malang, jangan
pilih hari Minggu buat balik ke kota asal, apalagi di atas jam 3 sore. Karena
dipastikan baru keluar dari Malang setelah isya’. Malang memang semacet itu
saat weekend. Sampai ketemu di tulisanku selnajutnyaaa.
Xoxo
Malang, 16 Desember 2018
0 komentar:
Posting Komentar