Rabu, 16 Januari 2019

Pantai Sendiki, Malang, Jawa Timur


Pantai Sendiki, Pergi ke Sawah atau ke Pantai?
Video by @grimoneae

Halo.. halo.. kembali lagi bersama akuuuuuu eheheh. Jadi seperti biasa aku ingin berbagi cerita jalan-jalanku kali ini, siapa tahu kalian juga mau jalan-jalan ke tempat yang sama kan.. kan.. kan..
Jadi jalan-jalan kali ini aku sama temen-temen milih buat ke Pantai Sendiki. Pantai Sendiki adalah salah satu pantai yang terletak di Malang Selatan. Tepatnya di Area Sawah/Kebun, Tambakrejo, Sumbermanjing, Malang, Jawa Timur 
Awalnya tuh kita udah pada hopeless karena rencana liburan kali ini harus fullteam bersembilan, tapi ternyata ada satu temanku yang gak boleh ikut dan satu lagi gak boleh motoran. Jadi malemnya kita udah berniat nonton aja bareng-bareng dan kita udah beli camilan seplastik besar hasil voucher gratisan ehehe. Eh waktu kita lagi nonton dateng tuh 2 orang lagi yang udah bawa tas dan siap buat berangkat padahal kita udah hopeless gak jadi. Karena dua orang itulah akhirnya kita semua pada siap-siap berangkat. Jam 1 dini hari kita berangkat berdelapan dan masih belum punya tujuan.
Salah satu dari kami mengusulkan ke Pantai Sendiki jadi ya gas lah ke Pantai Sendiki. Subuh, jam 4 pagi kita berhenti dulu di alun-alun Kota Malang untuk sholat lebih dulu. Setelahnya kita jam setengah 6 berangkat menuju Pantai Sendiki dengan bantuan google maps. Pastikan kendaraan kalian dalam kondisi baik ya kalau mau ke Pantai Sendiki karena jalan ke Pantai Sendiki mirip-mirip jalan mau ke gunung, bukan ke pantai. Naik turun dan berkelok-kelok.
Alun-Alun Kota Malang

Hanya bermodalkan google maps, kita hampir sampai di Pantai Sendiki. Tapi beberapa petunjuk arah membuat kami bingung karena tidak sama dengan jalur di google maps hahaha. Akhirnya kami tanya warga setempat dan melanjutkan perjalanan. Belum sampai tujuan, kami dibuat bingung karena melewati sawah-sawah dan sama sekali tidak terlihat tanda-tanda keberadaan pantai. Untung saja ada petugas yang lewat dan memberitahu lokasi parkir mobil Pantai Sendiki yang ternyata beberapa meter lagi di depan kami. Jadi gak usah bingung kalau mau ke Pantai Sendiki lewat sawah-sawah dulu.
Aku lupa berapa harga tiket masuk Pantai Sendiki, sepertinya Rp. 10.000,-/orang dan parkir mobilnya Rp. 15.000,- Kami sampai di sana sekitar jam setengah 8. Rencananya kami ingin sarapan dulu sebelum main air. Untuk mencapai pantainya, kita harus berjalan kaki dari parkiran. Jalannya naik sekitar 50 m lalu melewati tangga turun sekitar 50 m. Iya capek banget tracking nya hehehe. Sepanjang jalan naik itu banyak orang berjualan di kanan dan kirinya. Seperti biasa mie instan adalah makanan yang tidak pernah absen di destinasi wisata seperti ini.
Kami tidak jadi makan dulu dan langsung turun ke pantai. Pasir putih Pantai Sendiki menyambut kami begitu selesai menuruni anak tangga terakhir. Banyak tenda-tenda berdiri di sana, sepertinya banyak yang berkemah malam sebelumnya karena pantai di jam segini sudah banyak orang.
Fasilitas pantai sendiki sudah lumayan lengkap, ada toilet di dekat pantai dan di dekat parkir pintu masuk, ada musholla, banyak penjual, kadang ada penjual yang berkeliling juga di daerah pantai. Jadi tidak perlu naik ke atas dulu untuk makan. Banyak ayunan-ayunan yang bisa digunakan untuk bermain atau pun foto-foto. Banyak juga kayu-kayu besar untuk tempat foto instagramable. Ada rumah pohon yang bisa disewa juga.

Pasir putih Pantai Sendiki memang tidak sepenuhnya bersih karena ada sampah ranting-ranting yang terbawa ombak dan terbawa ke Pantai Sendiki. Tapi sayangnya saya dan teman-teman juga menemukan sampah pembalut di antara pasir putih itu. Ingat ya teman-teman semua, selalu jaga kebersihan dimanapun agar orang lain juga bisa menikmatinya.
Pertama kali yang dilakukan sebelum main air adalah mengubur salah satu teman kami dengan pasir. Dia sendiri yang minta sebelum sampai di pantai ini hehehe. Baru setelahnya kami main air dan foto-foto.

Setelah lelah main air dan foto-foto, kami memutuskan untuk main UNO di atas pasir. Dengan hukuman truth or truth untuk yang kalah. Dari dulu kalau truth or truth hukumannya aku yakin aku gak akan kalah wahahaha. Dan beruntungnya aku gak kena sampai permainan berakhir. Kami bermain 3 kali, dan otomatis ada 3 orang yang terkena truth or truth, dia harus menjawab jujur semua pertanyaan dari setiap pemain yang tidak kalah.

Karena matahari mulai terik, kami memutuskan untuk mandi. Kamar mandi di sini bayar Rp. 2000,- yaaa. Setelah semua selesai ganti, kami kembali menaiki anak tangga satu persatu yang membuat lelah. Tiba di jalan setapak, kami berjalan turun sambil memilih warung mana yang akan kita pilih untuk makan karena kami belum sarapan dan ini sudah tengah hari. Kami memutuskan untuk memilih warung yang ada tempat lesehan karena kami juga butuh istirahat wkwk.
Sambil menunggu pesanan pecel datang, beberapa dari kami ada yang bertanya-tanya terkait panel surya yang ada di atap warung. Tapi bukan aku salah satunya, aku memilih untuk istirahat hehehe. Ternyata pernah ada pengabdian dari universitas di daerah malang ke Pantai Sendiki ini dengan pemasangan photovoltaic untuk tiap warung, kalau menurut informasi penjual.
Selesai makan kami kembali ke tempat parkir dan bersiap untuk pulang. Jam 2, kami berhenti di sebuah masjid untuk sholat dan mengisi daya ponsel kami. Karena kami mendapat mobil sewa yang radio dan tempat chargernya tidak berfungsi. Jam 3 kami melanjutkan perjalanan, lalu jam 4 kami berhenti lagi di alun-alun Kota Malang. Sambil menunggu 4 orang lain sholat, aku dan 3 orang lain menikmati alun-alun kota di sore hari dengan segelas es puter :)

Saran aja buat yang mau liburan ke Malang, jangan pilih hari Minggu buat balik ke kota asal, apalagi di atas jam 3 sore. Karena dipastikan baru keluar dari Malang setelah isya’. Malang memang semacet itu saat weekend. Sampai ketemu di tulisanku selnajutnyaaa.
Xoxo
Malang, 16 Desember 2018

0 komentar:

Posting Komentar