Pantai Cemara Penuh Cerita
(Banyuwangi 2.0)
Halo...
Halo… Setelah post terakhirku yang
cerita jalan-jalan ke Puncak Asmoro di Banyuwangi, kali ini aku juga mau
berbagi cerita dari kota yang sama nih. Iya ceritanya datang dari Banyuwangi
lagi. Tetapi dengan orang-orang yang berbeda dan tujuan yang berbeda juga
tentunya. Kalau di post terakhir tujuan ke Banyuwanginya buat liburan, kali ini
tujuannya buat pengerjaan proyek di Pantai Cemara.
Sebelum
aku cerita-cerita waktu di Pantai Cemara aku mau cerita asal-usul proyek dari
dosen ini. Jadi waktu diajak pergi ke Banyuwangi buat proyekan ini aku
posisinya baru aja jadi anggota baru KSE. Ada yang tahu apa itu KSE? KSE yang
ini bukan singkatan nama dari salah satu beasiswa itu. KSE yang ini itu
singkatan dari Kelompok Study Energi. Adalah sebutan untuk Asisten Laboratorium
Rekayasa Energi dan Pengondisian Lingkungan.
Proyek
yang sedang dikerjakan oleh KSE adalah proyek pemasangan photovoltaic untuk penangkaran penyu di Pantai Cemara, Banyuwangi.
Sebenarnya, lokasi Pantai Cemara ini terletak di tengah kota Banyuwangi. Namun,
untuk mencapai lokasi pantainya kita harus melewati jalan desa terlebih dahulu.
Video by @grimoneae
Kami
berangkat dari Surabaya dini hari sekitar jam 2 pagi dengan 3 mobil. Dengan
beberapa kali istirahat dan berhenti di pom bensin untuk buang air (hehehe)
kami sampai di Pantai Cemara, Banyuwangi pukul 12 siang. Kami menurunkan
barang-barang yang diperlukan seperti panel surya, toolbox yang berisi
peralatan, panel box, SCC, baterai, dan lain-lain. Kami istirahat makan siang dan
juga berkeliling pantai sebelum memulai pemasangan instalasi panel surya.
Pantai
Cemara memiliki banyak spot untuk foto-foto yang instagramable. Banyak juga tempat duduk yang rimbun ditutupi
pohon-pohon cemara layaknya hutan. Ada ayunan yang terbuat dari ban bekas
seperti ayunan saat zaman kecil dulu. Pengunjung juga bisa masuk melihat tempat
penangkaran penyunya. Selain itu, menurut bapak pengurus pantai, ada area
khusus untuk pohon cemara yang kandungan tanahnya sangat dijaga sehingga tidak
semua orang bisa ke sana.
Fasilitas
di Pantai Cemara sudah terbilang lengkap, ada musholla, kamar mandi, dan banyak
orang berjualan. Ada beberapa yang menjual makanan khas Banyuwangi, seperti
Nasi Tempong. Beberapa dari kami ada yang memesannya, tapi aku lebih memilih
makan mie (hehehe) tergoda dengan banyaknya mie instan yang ada di etalase
semua pedagang di sana.
Ternyata
dulu juga pernah dilakukan pengabdian di pantai ini juga oleh Tim KSE degan
kegiatan yang sama yaitu pemasangan instalasi panel surya. Namun sudah tidak
digunakan karena ada beberapa komponen yang tidak berfungsi. Dalam pengerjaan
kali ini dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim mechanical
dan tim electrical. Tim mechanical menggali tanah untuk
meletakkan kerangka besi sebagai tempat panel surya, sedangkan tim electrical bertugas mengecek
komponen-komponen panel surya yang dulu pernah di instalasi, dan juga membuat wiring untuk panel surya yang baru. Saya
dan beberapa teman saya yang merupakan anggota baru KSE, banyak mendapatkan hal
baru yang belum kami ketahui sebelumnya.
Tim Mechanical |
Setelah
dilakukan pengecekan ternyata inverter pada instalasi PV yang lama tidak
berfungsi sehingga harus diganti dengan yang baru. Menjelang sore hari, semua pengerjaan
hampir selesai, namun saat dicoba ternyata instalasi belum bisa berfungsi.
Karena hari sudah gelap dan minimnya penerangan saat malam di Pantai Cemaran,
kami memutuskan untuk melanjutkannya esok hari.
Tim Electrical |
Pengurus
Pantai Cemara memberikan akses kantornya untuk meletakkan barang-barang kami
dan memperbolehkan kami untuk mendirikan tenda di area pantai. (Pstt.. iya kami
bawa tenda karena rencana mau ke ijen juga hehehe). Setelah sholat isya’ kami
pergi keluar cari makan, sedikit ribet karena jalan yang dilalui cukup kecil
untuk dilewati mobil. Beberapa dari kami, membeli makanan khas daerah
Banyuwangi yaitu rujak soto. Aku? Aku makan tahu telur, iya memang makanan itu
bisa ditemukan dimana saja. Tapi aku lebih memilih buat makan itu aja, karena
sejujurnya aku gak terlalu suka sama daging sapi ataupun kambing jadi aku gak
makan rujak soto.
Kembalinya
dari cari makan, kami main UNO karena memang gak ada kegiatan. Setelahnya kami
memutuskan untuk istirahat, cewek-cewek tidur di dalam tenda, yang cowok tidur
di dalam musholla. Benar-benar pengalaman yang menyenangkan mendengar pengantar
tidur dari suara ombak.
Pagi
hari sebelum matahari mulai tinggi, kami melanjutkan memasang instalasi PV.
Sekitar pukul 8 pagi waktu setempat, instalasi PV sudah bisa berfungsi. Oh iya
bicara masalah waktu, ada yang menarik di Pantai Cemara ini. Tentu kalian tahu
kan ya kalau di sebrang Banyuwangi ini adalah Pulau Bali yang mengikuti Waktu
Indonesia bagian Tengah. Di Pantai Cemara ini jam di ponsel bisa berganti
tiba-tiba. Jika mendekat ke arah bibir pantai, jam di ponsel akan otomatis mengikuti
waktu WITA.
Pemasangan Instalasi PV |
Setelah
instalasi PV berfungsi, dilakukan pengambilan data tiap jam nya. Data yang
diambil meliputi intensitas cahaya matahari, arus dan tegangan yang dihasilkan,
suhu panel surya, suhu lingkungan, dan sebagainya. Pengambilan data dimulai
pukul 09.00 sampai 16.00
Di
antara sela-sela menunggu pengambilan data, kami bermain-main di area pantai. Main
bola di pinggir pantai, foto-foto, main ayunan, dan lain-lain. Kami juga diberi
makan Nasi Tempong, kali ini grstis ehehe. Jadi nasi tempong ini adalah nasi
dengan lauk telor dadar, tempe, sayur kol yang sudah dikukus, dan sambal (kalau
aku tidak lupa, namanya sambal tempong makanya namanya nasi tempong).
Menjelang
sore kami dikunjungi oleh teman angkatanku yang berasal dari Banyuwangi dan
membawakan kami subsidi makanan wkwkwk. Dia juga yang menunjukkan tempat makan
ikan bakar yang enak di Banyuwangi. Aku lupa nama tempat makannya ehehe.
Setelah selesai makan, kami langsung berangkat menuju ijen.
Benar-benar
pengalaman yang menyenangkan. Mendapatkan ilmu baru, keluarga baru, dan
jalan-jalan di tempat baru. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan dimanapun
kalian berada yaaa! Apalagi di destinasi wisata, mari saling menjaga agar semua
orang bisa menikmatinya.
Xoxo
Banyuwangi,
8-10 September 2018
0 komentar:
Posting Komentar